Jumat, 12 April 2013

Under Maple Tree Part 2


Under Maple Tree Part 2

Title : “Under Maple Tree Part 2”
Author : Kim Jung Hye
Cast : Cho Kyuhyun, Lee Yongra, Lee Donghae, Im Jieun
Genre : Romance(?)
Yongra’s POV
Pagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Jadi, aku tak terlambat ke kampus. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat bersemangat. Mungkin karna Kyuhyun Oppa? Yah, sudah 1 bulan aku berteman dengannya dan aku belum bisa mengingat apapun tetangnya. Tapi, tak apa asal aku selalu berada disisinya, masih ada banyak waktu untuk mengingat.
@Kyunghee University
“Ra-ya!” seseorang memanggilku dan tanpa menengok pun aku sudah hafal dengan pemilik suara itu, Kyuhyun Oppa.
“Wae?”
“Hari ini, kau pulang jam berapa?”
“Jam 4. Wae?”
“Em…. Kau mau menemaniku jalan-jalan?”
“Baiklah, aku juga bosan di rumah,”
“Okay, aku ada kelas. Anyyeong!” ujar Kyuhyun Oppa sambil melambaikan tangan dan pergi dengan sedikit tergesa-gesa.
Saat memasuki kelas aku menemukan Jieun tengah asyik membaca novelnya. Mungkin karna terlalu sibuk dia tak menyadari kedatanganku.
“Jadi, bagaimana?” tanya Jieun tiba-tiba yang membuatku bingung.
“Ne?”
“Kau dan Kyuhyun Oppa” ucapnya lagi tanpa mengalihkan pandangan dari novelnya
“Oh.. Aku dan Kyuhyun Oppa hanya teman”
“Kau yakin? Tak lebih dari teman?” tanyanya lagi yang kini sudah lepas dari novelnya dan memandang ke arahku penuh selidik.
“yakin” jawabku mantab. Walau sebenarnya masih ada harapan lebih di hatiku terhadab hubungan kami.
“Aku tak yakin..” perkataan Jieun terpotong saat Lee Seongsaengnim masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
Huft.. Lee Seongsaengnim kau memang penolongku, ucapku dalam hati.
~o0o~
@Caffe
Sekarang aku masih menunggu namja itu, Kyuhyun Oppa. Kenapa dia lama sekali?
Drrt drrt..
Saat menunggunya tiba-tiba ponselku berbunyi. Eomma? Tmben menelpon, batinku.
“Yeobseo. Wae eomma?”
“Bukankah kau sudah pulang kuliah? Kenapa tak langsung pulang?”
“Aku ada janji eomma”
“Cepat pulang ada hal penting yang harus kami bicarakan denganmu.”
“Keunde..”
“Tak ada penolakan” Eomma langsung memutuskan sambungan secara sepihak setelah berkata seperti itu. Huft.. baiklah.
To: Kyuhyun Oppa

Mian Oppa. Sepertinya hari ini kita tak bisa jalan-jalan. Aku ada urusan mendadak


Setelah mengirimkan pesan itu aku langsung beranjak dari tempat dudukku, tak lupa meningalkan beberapa lembar  won di meja. Baru beberapa langkah ponsel begetar tanda ada pesan masuk.

From: Kyuhyun Oppa


Gwaenchana… hati-hati dijalan Ra-ya


Aku hanya tersenyum melihat jawabannya dan melanjutkan langkahku.
Yongra’s POV end
Kyuhyun’s POV
Drrt..drrt
Saat akan menemui Yongra ponselku tiba-tiba berbunyi. Aku merogoh saku jeansku dan mendapatkan orang yang menelfonku adalah Appa.
“Yeobseo”
“Yeobseo. Kyuhyun-ah kau dimana?”
“Di kampus. Wae?”
“Bisakah kau pulang sekarang juga?”
“tidak bisa. Aku sudah ada janji.”
“Batalkan janjimu. Sekarang juga kau harus pulang. Ada hal penting yang akan kami sampaikan?” tiba- tiba suara Eomma juga terdengar
“Keunde, temanku pasti sudah menungguku”
“Katakan padanya kau ada urusan mendadak yang penting dan tak ada penolakan atau kaset gamemu eomma bakar” setelah mengatakan itu eomma langsung menutup telfonnnya.
Aish, hal penting apa memangnya sampai mengancamku segala. Mian Yongra aku harus membatalkan janji kita. Saat akan mengiriminya pesan, ponselku sudah lebih dulu bergetar karna pesan darinya.
From: Nae Sarang

Mian Oppa. Sepertinya hari ini kita tak bisa jalan-jalan. Aku ada urusan mendadak.


Eh? Kebetulan sekali jadi aku tak usah repot-repot mencari alasan. Jari-jariku dengan lincah mengetik pesan untuk membalas pesan darinya.
To: Nae Sarang


Gwaenchana… hati-hati dijalan Ra-ya
Setelah mengetikan kalimat itu aku bergegas pulang. Sebenarnya aku juga penasaran apa yag akan Appa dan eomma sampaikan sampai menyuruhku membatalkan janji.

@Cho Family’s House
Author’s POV
Sebuah mobil ferarri hitam milik Kyuhyun memasuki pekarangan rumah mewah yang tak lain adalah rumahnya itu. Ia segera turun dan memasuki rumah setelah seorang pelayan membukakan pintu. Saat sampai di ruang keluarga Kyuhyun melihat Appa, Eomma dan Noonanya sudah berkumpul disana.
“Ah Kyuhyun-ah neo wasseo?”tanya Tuan Cho yang menyadari kehadiran anak laki-lakinya.
“Ne” jawab Kyuhyun lalu mengambil tempat duduk disebelah Noonanya, Cho Ahra.
“Baiklah karna semua sudah berkumpul aku akan langsung menyapaikan hal yang kuras asangat penting ini,” Tuan Cho berhenti sejenak menoleh ke arah Nyonya Cho yangmengangguk sambil tersenyum.
“Sebenarnya ini sudah kami rencanakan lama sekali. Bahkan jauh sebelum kalian lahir.”Tuan Cho memandang kedua anaknya yang sangat serius mendengarkannya.”Kyuhyun-ah, Appa akan menjodohkanmu dengan anak sahabat Appa,”
Raut wajah Kyuhyun yang semula serius kini berubah menjadi terkejut. Bagaimana bisa Appanya menjodohkannya saat ia telah menemukan gadis yang selama ini dicarinya.
“Appa! Appa sudah tau dengan jelas siapa yang aku cintai!! Kenapa sekarang Appa mau menjodohkanku?”
“Justru karna Appa tau maka dari itu appa mau membantumu,” jawab Tuan Cho tenang yang menimbulkan kerutan di kening Kyuhyun.
“Maksud appa?”
 
@Lee Family’s House
Gadis itu masih betah berdiam diri di kamarnya yang bernuansa biru. Tampak ia memandangi sebuah foto seorang namja tampan yang telah berhasil merebut hatinya. Entah apa yang ada diotaknya ketika dengan mudahnya ia menyetujui tawaran Appanya untuk dijodohkan dengan anak sahabat Appanya. Jangankan kenal, namnyapun ia tak tau. Ini semua ia lakukan untuk melupakan sosok namja yang ada di foto yang ia genggam. Air mata melucur begitu saja di kedua pipinya.
Sebenarnya ia tak sanggup melupakannya tapi ia harus mencobanya karna namja itupun sudah menetapkan hatinya untuk gadis yang katanya cinta pertama namja itu.
Tok tok tok
“Yongra, saatnya makan malam cepat turun semua sudah menunggummu,” Nyonya Lee memanggil putrinya untuk makan malam.
Mendengar suara eommanya Yongra buru-buru menhapus air matanya dan membuka pintu yang langsung mendapat senyuman lembut dari eommanya. Kedua perempuan beda masa itupun turun ke ruang makan yang sudah di tempati dua namja beda masa pula.
~o0o~
@Kyunghee university
Yongra’s POV
Hari ini aku tak ada jadwal jadi berjalan-jalan dikampus sendiri tak masalahkan? Entah kenapa kaki ini malah membawaku ke halaman belakang kampus tempatku pertama kali melihat namja itu-Kyuhyun.
Huft.. ternyata memang nyaman duduk di bawah pohon ini. Pantas kalau Kyuhyun Oppa samai tertidur disini. Aku memejamkan mata menikmati angina yang bertiup pelan disekitarku. Tiba-tiba aku merasakan ada yang duduk disebelahku. Saat membuka mata aku mendapati namja yang membuatku merasakan cinta dan patah hati dalam satu waktu itu. Ia hanya memandangku sambil tersenyum lembut. Buru-buru aku memalingkan pandanganku sebelum jatuh lebih dalam lagi karna pesonanya.
“Apa yang terjadi? Kau terlihat bahagia sekali,” kataku tanpa menatapnya.
Ia menghela nafas sebelum menjawab pertanyaanku.
“Apakah terlihat sekali aku bahagia?” dia malah balik bertanya yang kujawab dengan anggukan.
“Ya, rasanya penantisnku tak sia-sia selama ini,” ia mengalihkan pandangannya melihat lagit yang tampak cerah hari ini. “Ra-ya, aku akan segera menikah,”
Degg!
Jantugku serasa berhenti beretak dan tubuhku melemas seketika saat aku mendengar kalimat terakhir yang diucapkannya itu. Sungguh demi apapun aku ingin menangis tapi harus kutahan.aku ta mau terlihat menyedihkan di hadapannya.
“Jinjja? Em.. kalau begitu Chukkaeyeo Oppa,” kataku dengan susah payah.
“Kenapa suaramu terdengar bergetar seperti itu? Apa kau tak senang dengan kabar ini?”
“Anniyo. Nan haengbeokkae. Aku hanya terharu.”
“Oh..”
“Emm.. kalau boleh tau siapa mempelai wanitamu?”
“Tentu saja yeoja yang aku cintai”
Yeoja yang ia cintai? Apa teman masa kecilnya itu? Atau Kyuhyun Oppa sudah mempunyai penggantinya? Ah molla. Memikirkannya dapat membuat hatiku tambah sakit.
“Oh ya, ini undangannya. Kau harus datang, ne?” ujar Kyuhyun Oppa seraya menyerahkan sebuah amplop berwarna kuning padaku.
“Ne”
“Kau ada kelas hari ini?” tanya Kyuhyun Oppa beranjak dari tempat duduknya. Aku hanya menggeleng sebagai jawabannya.
“Kajja, kita jalan-jalan!”
Aku berpikir sejenak. Lalu mengangguk setuju. Lagipula mungkin ini adalah jalan-jalan terakhirku bersamnya.
~o0o~
Seharian ini kami bersenang-senang. Aku tak bisa membayangkan aku tak akan mersakan hal ini lagi saat aku sudah menikah nanti. Karna lelah kami beristirahat di bawah pohon maple yang dulu pernah kami kunjungi bersama saat jalan-jalan pertama kami.
“Kau lelah?” tanya Kyuhyun Oppa saat kita sudah duduk di antara akar pohon itu (tau kan maksudnya?)
“Ne”
“Kau tunggu disini, aku akan beli minumn dulu,” uajrnya seraya beranjak. Tapi, segera kutahan lengannya.
“Aku saja” ucapku beranjak dari dudukku.
Aku membeli dua kaleng minuman dingin untuk kami. Setelah membayarnya aku bergegas kembali ke tempat dimana Kyuhyun Oppa menunggu. Tapi, apa yang kudapat? Mataku melebar sempurna melihat Kyuhyun Oppa berciuman dengan seorang yeoja yang tak kuketahui siapa. Tanpa komando air mataku meluncur, membasahi kedua pipiku. Aku memegang kaleng minuman itu sangat kencang untuk menyalurkan rasa sesak yang tiba-tiba menyerangku.
Kurasa Kyuhyun Oppa menyadari kehadiranku setelah ia melepaskan ciuman itu. Aku segera berlari menjauh darinya, menyembunyikan wajahku yang mungkin terlihat sangat menyedihkan saat ini. Tak ku pedulikan suara Kyuhyun Oppa yang memanggilku terus. Aku tetap berlari sampai aku merasakan sesuatu yang besar menghantam tubuhku dengan kencang.
“YONGRA!” semapat kudengar suara Kyuhyun Oppa samar-samar.
Bau anyir menusuk indra penciumanku. Ada banyak bayangan yang selama ini terlihat blur saat aku mencoba mengingatnya tapi kini sangat jelas siapa saja tokoh dalam ingtanku. Semuanya berputar dengan cepat dikepalaku sampai akhirnya semua menjadi gelap.
~o0o~
Aku berada ditaman dimana dulu aku sering bermain ya, aku ingat tempat ini. Aku melihat dua anak kecil bermain di bawah pohon maple. Yang satu yeoja dan satunya lagi namja.
“Oppa saranghae. Jika sudah besar nanti aku ingin menikah denganmu.”
“Nado. Ra-ya”
Ra-ya? Mataku membulat sempurna. Panggilan itu terasa sangat familiar bagiku. Tiba-tiba aku merasa tertarik oleh sesuatu dan sekarang aku berada ditempat yang sama hanya berbeda waktu mungkin?
“Uljima, aku tidak pergi untuk selamanya. Aku hanya akan pergi sebentar ..” kata namja kecil itu pada seorang gadis kecil yang manis di depannya. Terlihat mata gadis itu mulai mengeluarkan buliran kristal lagi yang mengalir dengan lancar di kedua pipi chubinya. Perlahan gadis itu mendekat memeluk sang namja.
“Aku akan sangat hiks..merindukanmu kyu.. hiks..jangan biarkan aku menunggu lama. Hiks..Tepati janjimu, arra?” kata gadis terisak.
“Pasti Yong,” jawab kyuhyun mantap. “Nanti jika aku kembali aku pasti akan membawamu kesini lagi, dan dibawah pohon maple ini aku akan jujur padamu,”ujar Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun melepaskan pelukannya dan berjalan pergi meninggalkan Yongra yang menangis.
Bagai dihantam batu. Kepalaku tiba-tiba terasa pusing. Semua begitu mngejutkanku.
~o0o~
Aku mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang baru saja masuk. Hal pertama yang kulihat adalah wajah khawatir Kyuhyun. Ya, sekarang aku sudah ingat semuanya. Air mataku keluar begitu saja. Aku teringat betapa bodohnya aku hingga tak mengenalinya dan sekarang ia akan segera menikah dengan perempuan lain itu semua karna aku.
“Gwaenchana?” tanyanya khawatir.
“Pergilah” jawabku setenang mungkin
“Ne?”
“Pergi dan jangan temui aku lagi,” dia masih terlihat bingung dan hanya memandangku tak percaya.
“Kubilang PERGI! Jangan muncul lagi dikehidupanku Kyu!” bukannya pergi ia malah menampakan wajah terkejut.
“Ra-ya, kau sudah ingat?” tanya-nya hati-hati
“Ya, dan sekarang kau boleh pergi”
“Wae? Kenapakau menguusirku eoh” ia mendekat dan menatapku tajam. Aku memalingkan wajahku.
“Ini salah. Kau akan segera menikah dan aku sudah dijodohkan” kataku bergetar.
“Lalu?”
“Tentu saja ini salah. Nanti aku akan semakin berat melepasmu”
“Kau belum membaca undangan yang kuberikan?” tanya Kyuhyun yang membuatku bingung. Ia segera menggeledah tasku dan mengambil amplop yang ia berikan padaku saat ia mengatakan akan menikah.
“Lihat ini” ujarnya menyodorkan kertas berwarna kuning itu. Tapi, kerut dikening betambah saat mendapati nama Tercantum sebagai mempelai wanitanya.
Aku menatap Kyuhyun tak percaya. Apa ini maksudnya..
“Ya, kaulah mempelai wanitaku. Yeoja yang teramat kucintai. Appamu dan Appaku menjodohkan kita. Tadinya aku menolak perjodohan ini. Tapi, saat tau kalu tang di jodohkan denagnku itu kau, aku jadi setuju” terang Kyuhyun panjang lebar seolah mengerti isi pikiranku.
“Lalu yeoja yang berciuman denganmu waktu itu?”
“Ah itu..”
FLASBACK ON
Kyuhyun’s POV
Huft.. lelah sekali hari ini. Tapi. Tak apa, melihatnya tersenyum seperti tadi cukup membuat kekuatanku kembali pulih.
Saat sedang menunggu Yongra yang membeli minuman, aku mendengar seseorang memanggilku.
“Oppa”
Aku menoleh dan mendapati Hyurin berdiri tak jauh dariku. Dia adalah teman sekelasku dan dari yang pernah kudengar dia menyukaiku tapi, sampai saat ini dia belum pernah mengatakannya.
“Kudengar kau akan menikah. Chukkaeyeo” ia mengulurkan tangan padaku yang langsung kusambut.
Agak lama kami terdiam hingga ia mulai bebicara.
“Emm.. Oppa kau pasti tau bagaimana perasaanku padamu. Bolehkah aku meminta sesuatu?” tanyanya hati-hati
“Apa?”
“Cium aku. Sebagai kado perpisahan”
Mataku melebar saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya dengan lancar. Apa telingaku tak salah dengar?
“Tapi..”
Sebelum aku melanjutkan perkataanku ia sudah lebih dulu menempelkan bibirnya di bibirku. Aku membulatkan mata melihat matanya terpejam menikmati ciumannya berbeda denganku. Tanpa sengaja mataku menangkap siluet yeoja yang ku cintai, Yongra.
Sontak aku melepaskan ciuman kami dan berlari mengejar Yongra yang sudah berlalri terlebih dahulu. Entah karna terlalu kesal atau apa ia sampai tak sadar telah berada di jalan raya dan menyebrang tanpa memperhatikan jalan.
Mataku melotot melihat sebuah bus dengan kencangnya menhantam tubuh mungil Yongra.
“YONGRA!”
Aku segera berlari ke arahnya yang sudah bersimbah darah. Hatiku sakit saat melihatnya seperti ini.
“Yongra bertahanlah” ucapku padanya yang entah bisa mendengarku atau tidak.
“Siapa saja tolog telfon ambulance!” aku berteriak ke arah orang-orang yang mengerumuni kami.
Tak lama kemudian Amualnce datang dan segera membawa tubuh tak berdaya milik Yongra.
FLASHBACK END
“Jadi, begitu. Mianhae telah beburuk sangka padamu Kyu”
“Ya, bisakan kau memanggilku dengan sebutan Oppa seperti sebelumnya?”
“Tidak. Rasanya aneh jika aku memanggilmu seperti itu”
“Tapi, beberapa bulan lalu, kau tampak nyaman memanggilku begitu”
“Itu karna aku belum ingat”
Aku hanya mendengus. Tapi tak apa. Karna berarti yeoja kecilku telah kembali. Aku berlutut dihadapannya yang mebuatnya salah tingkah.
“Lee Yongra, maukah kau menerimaku, Cho Kyuhyun sebagai calon suamimu?” tanyaku to the point
“Aissh tak bisakah kau bersikap lebih romantic?”
“Untuk apa menjadi romantis, jika menjadi biasa saja kau jatuh cinta padaku” kulihat ia tersenyum malu. Ckck sangat menggemaskan.
“Jadi?”
“Aku bersedia Oppa”
Langsung ku rengkuh tubuhnya ke dalam pelukanku menyalurkan kebahagan yang aku rasakan. Aku melepaskan pelukan kami memandang lekat setiap detail wajahnya. Perlahan kudekatkan wajahku padanya. Ia terlihat sedikit terkejut tapi, segera mengerti maksudku. Dia memejamkan matanya. Pelan tapi pasti bibirku kini menempel dengan sempurna di bibir mungilnya. Hanya menempel untuk beberapa saat sampai aku menggerakan bibirku dengan lembut dibibirnya. Ia membalas ciumanku. Cukup lama kami berciuman sampai kami benar-benar kehabisan nafas kami pun melepaskan tautan bbr kami.
Nafas kami memburu. Kulihat wajahnya semerah tomat. Haha aku jadi ingin menciumnya lagi tapi..
“Ehem..” sontak aku dan Yongra menoleh ke arah suara dan mendapati Donghae Hyung, Jieun, dan si monyet yadong yang sekarang asyik dengan ponselanya. Kurasa aku tau apa yang dilakukannya..
“Yak sejak kapan kalian ada di situ?” tanya Yongra
“Em.. lama.. cukup lama untuk melihat adegan kalian. Bahkan aku punya dokumentasinya. Kau mau lihat?” tanya Hyukjae menyodorkan ponselnya.
“Mwo?” kata aku dan Yongra bersamaan
“Aigo.. adikku sudah dewasa sekarang. Ckckck sekarang dia akan bear-benar melangkahiku” ujar Donghae Hyung melas
“Makanya Hyung cepetan cari pacar”
“Atau jangan-jangan kau tak laku?” tanyaku yang langsung di hadiahi jitakan di kepala
“Aissh Appo! Kau tak tau kepalaku ini sangat berharga”
“Rasakan! Enaka saja bilang aku tak laku. Jika kau tau banyak yeoja cantik yang mengantri untuk jadi pacarku” ujar Donghae Hyung menyombongkan diri.
Kami terus bertengkar. Ini memang kebiasaan kami beradu argument sejak kecil. Tak kusangka kebiasaan ini akan terbawa sampai aku dewasa. Hhehehe


~THE END~

Mian kalau ending tak sesuai keinginan dan alur membingungkan
Makasih yang udah mau baca ato tak sengaja buka.
Mohon tinggalkan jejak kalian
Kritik dan saran sangat diperlukan

0 komentar:

Posting Komentar