Under
Maple Tree Part 2
Title : “Under Maple Tree Part 2”
Author : Kim Jung Hye
Cast : Cho Kyuhyun, Lee Yongra, Lee Donghae, Im
Jieun
Genre : Romance(?)
Yongra’s POV
Pagi ini aku bangun lebih pagi dari biasanya. Jadi,
aku tak terlambat ke kampus. Entah kenapa hari ini aku merasa sangat
bersemangat. Mungkin karna Kyuhyun Oppa? Yah, sudah 1 bulan aku berteman
dengannya dan aku belum bisa mengingat apapun tetangnya. Tapi, tak apa asal aku
selalu berada disisinya, masih ada banyak waktu untuk mengingat.
@Kyunghee
University
“Ra-ya!” seseorang memanggilku dan tanpa menengok
pun aku sudah hafal dengan pemilik suara itu, Kyuhyun Oppa.
“Wae?”
“Hari ini, kau pulang jam berapa?”
“Jam 4. Wae?”
“Em…. Kau mau menemaniku jalan-jalan?”
“Baiklah, aku juga bosan di rumah,”
“Okay, aku ada kelas. Anyyeong!” ujar Kyuhyun Oppa
sambil melambaikan tangan dan pergi dengan sedikit tergesa-gesa.
Saat memasuki kelas aku menemukan Jieun tengah asyik
membaca novelnya. Mungkin karna terlalu sibuk dia tak menyadari kedatanganku.
“Jadi, bagaimana?” tanya Jieun tiba-tiba yang
membuatku bingung.
“Ne?”
“Kau dan Kyuhyun Oppa” ucapnya lagi tanpa
mengalihkan pandangan dari novelnya
“Oh.. Aku dan Kyuhyun Oppa hanya teman”
“Kau yakin? Tak lebih dari teman?” tanyanya lagi
yang kini sudah lepas dari novelnya dan memandang ke arahku penuh selidik.
“yakin” jawabku mantab. Walau sebenarnya masih ada
harapan lebih di hatiku terhadab hubungan kami.
“Aku tak yakin..” perkataan Jieun terpotong saat Lee
Seongsaengnim masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
Huft.. Lee Seongsaengnim kau memang penolongku,
ucapku dalam hati.
~o0o~
@Caffe
Sekarang aku masih menunggu namja itu, Kyuhyun Oppa.
Kenapa dia lama sekali?
Drrt drrt..
Saat menunggunya tiba-tiba ponselku berbunyi. Eomma?
Tmben menelpon, batinku.
“Yeobseo. Wae eomma?”
“Bukankah kau sudah pulang kuliah? Kenapa tak
langsung pulang?”
“Aku ada janji eomma”
“Cepat pulang ada hal penting yang harus kami
bicarakan denganmu.”
“Keunde..”
“Tak ada penolakan” Eomma langsung memutuskan
sambungan secara sepihak setelah berkata seperti itu. Huft.. baiklah.
To:
Kyuhyun Oppa
Mian
Oppa. Sepertinya hari ini kita tak bisa jalan-jalan. Aku ada urusan mendadak
Setelah
mengirimkan pesan itu aku langsung beranjak dari tempat dudukku, tak lupa
meningalkan beberapa lembar won di meja.
Baru beberapa langkah ponsel begetar tanda ada pesan masuk.
From: Kyuhyun Oppa
Gwaenchana… hati-hati dijalan Ra-ya
Aku hanya tersenyum
melihat jawabannya dan melanjutkan langkahku.
Yongra’s POV end
Kyuhyun’s POV
Drrt..drrt
Saat akan menemui
Yongra ponselku tiba-tiba berbunyi. Aku merogoh saku jeansku dan mendapatkan
orang yang menelfonku adalah Appa.
“Yeobseo”
“Yeobseo. Kyuhyun-ah
kau dimana?”
“Di kampus. Wae?”
“Bisakah kau pulang
sekarang juga?”
“tidak bisa. Aku sudah
ada janji.”
“Batalkan janjimu.
Sekarang juga kau harus pulang. Ada hal penting yang akan kami sampaikan?”
tiba- tiba suara Eomma juga terdengar
“Keunde, temanku pasti
sudah menungguku”
“Katakan padanya kau
ada urusan mendadak yang penting dan tak ada penolakan atau kaset gamemu eomma
bakar” setelah mengatakan itu eomma langsung menutup telfonnnya.
Aish, hal penting apa
memangnya sampai mengancamku segala. Mian Yongra aku harus membatalkan janji
kita. Saat akan mengiriminya pesan, ponselku sudah lebih dulu bergetar karna
pesan darinya.
From:
Nae Sarang
Mian
Oppa. Sepertinya hari ini kita tak bisa jalan-jalan. Aku ada urusan mendadak.
Eh? Kebetulan sekali
jadi aku tak usah repot-repot mencari alasan. Jari-jariku dengan lincah
mengetik pesan untuk membalas pesan darinya.
To: Nae Sarang
Gwaenchana…
hati-hati dijalan Ra-ya
Setelah mengetikan
kalimat itu aku bergegas pulang. Sebenarnya aku juga penasaran apa yag akan
Appa dan eomma sampaikan sampai menyuruhku membatalkan janji.
@Cho Family’s House
Author’s POV
Sebuah mobil ferarri
hitam milik Kyuhyun memasuki pekarangan rumah mewah yang tak lain adalah
rumahnya itu. Ia segera turun dan memasuki rumah setelah seorang pelayan
membukakan pintu. Saat sampai di ruang keluarga Kyuhyun melihat Appa, Eomma dan
Noonanya sudah berkumpul disana.
“Ah Kyuhyun-ah neo
wasseo?”tanya Tuan Cho yang menyadari kehadiran anak laki-lakinya.
“Ne” jawab Kyuhyun lalu
mengambil tempat duduk disebelah Noonanya, Cho Ahra.
“Baiklah karna semua
sudah berkumpul aku akan langsung menyapaikan hal yang kuras asangat penting
ini,” Tuan Cho berhenti sejenak menoleh ke arah Nyonya Cho yangmengangguk
sambil tersenyum.
“Sebenarnya ini sudah
kami rencanakan lama sekali. Bahkan jauh sebelum kalian lahir.”Tuan Cho
memandang kedua anaknya yang sangat serius mendengarkannya.”Kyuhyun-ah, Appa
akan menjodohkanmu dengan anak sahabat Appa,”
Raut wajah Kyuhyun yang
semula serius kini berubah menjadi terkejut. Bagaimana bisa Appanya
menjodohkannya saat ia telah menemukan gadis yang selama ini dicarinya.
“Appa! Appa sudah tau
dengan jelas siapa yang aku cintai!! Kenapa sekarang Appa mau menjodohkanku?”
“Justru karna Appa tau
maka dari itu appa mau membantumu,” jawab Tuan Cho tenang yang menimbulkan
kerutan di kening Kyuhyun.
“Maksud appa?”
@Lee Family’s House
Gadis itu masih betah
berdiam diri di kamarnya yang bernuansa biru. Tampak ia memandangi sebuah foto
seorang namja tampan yang telah berhasil merebut hatinya. Entah apa yang ada
diotaknya ketika dengan mudahnya ia menyetujui tawaran Appanya untuk dijodohkan
dengan anak sahabat Appanya. Jangankan kenal, namnyapun ia tak tau. Ini semua
ia lakukan untuk melupakan sosok namja yang ada di foto yang ia genggam. Air
mata melucur begitu saja di kedua pipinya.
Sebenarnya ia tak
sanggup melupakannya tapi ia harus mencobanya karna namja itupun sudah
menetapkan hatinya untuk gadis yang katanya cinta pertama namja itu.
Tok tok tok
“Yongra, saatnya makan
malam cepat turun semua sudah menunggummu,” Nyonya Lee memanggil putrinya untuk
makan malam.
Mendengar suara
eommanya Yongra buru-buru menhapus air matanya dan membuka pintu yang langsung
mendapat senyuman lembut dari eommanya. Kedua perempuan beda masa itupun turun
ke ruang makan yang sudah di tempati dua namja beda masa pula.
~o0o~
@Kyunghee university
Yongra’s POV
Hari ini aku tak ada
jadwal jadi berjalan-jalan dikampus sendiri tak masalahkan? Entah kenapa kaki
ini malah membawaku ke halaman belakang kampus tempatku pertama kali melihat
namja itu-Kyuhyun.
Huft.. ternyata memang
nyaman duduk di bawah pohon ini. Pantas kalau Kyuhyun Oppa samai tertidur
disini. Aku memejamkan mata menikmati angina yang bertiup pelan disekitarku.
Tiba-tiba aku merasakan ada yang duduk disebelahku. Saat membuka mata aku
mendapati namja yang membuatku merasakan cinta dan patah hati dalam satu waktu
itu. Ia hanya memandangku sambil tersenyum lembut. Buru-buru aku memalingkan
pandanganku sebelum jatuh lebih dalam lagi karna pesonanya.
“Apa yang terjadi? Kau
terlihat bahagia sekali,” kataku tanpa menatapnya.
Ia menghela nafas
sebelum menjawab pertanyaanku.
“Apakah terlihat sekali
aku bahagia?” dia malah balik bertanya yang kujawab dengan anggukan.
“Ya, rasanya
penantisnku tak sia-sia selama ini,” ia mengalihkan pandangannya melihat lagit
yang tampak cerah hari ini. “Ra-ya, aku akan segera menikah,”
Degg!
Jantugku serasa
berhenti beretak dan tubuhku melemas seketika saat aku mendengar kalimat
terakhir yang diucapkannya itu. Sungguh demi apapun aku ingin menangis tapi
harus kutahan.aku ta mau terlihat menyedihkan di hadapannya.
“Jinjja? Em.. kalau
begitu Chukkaeyeo Oppa,” kataku dengan susah payah.
“Kenapa suaramu
terdengar bergetar seperti itu? Apa kau tak senang dengan kabar ini?”
“Anniyo. Nan
haengbeokkae. Aku hanya terharu.”
“Oh..”
“Emm.. kalau boleh tau
siapa mempelai wanitamu?”
“Tentu saja yeoja yang
aku cintai”
Yeoja yang ia cintai? Apa
teman masa kecilnya itu? Atau Kyuhyun Oppa sudah mempunyai penggantinya? Ah
molla. Memikirkannya dapat membuat hatiku tambah sakit.
“Oh ya, ini
undangannya. Kau harus datang, ne?” ujar Kyuhyun Oppa seraya menyerahkan sebuah
amplop berwarna kuning padaku.
“Ne”
“Kau ada kelas hari
ini?” tanya Kyuhyun Oppa beranjak dari tempat duduknya. Aku hanya menggeleng
sebagai jawabannya.
“Kajja, kita
jalan-jalan!”
Aku berpikir sejenak.
Lalu mengangguk setuju. Lagipula mungkin ini adalah jalan-jalan terakhirku bersamnya.
~o0o~
Seharian ini kami
bersenang-senang. Aku tak bisa membayangkan aku tak akan mersakan hal ini lagi
saat aku sudah menikah nanti. Karna lelah kami beristirahat di bawah pohon
maple yang dulu pernah kami kunjungi bersama saat jalan-jalan pertama kami.
“Kau lelah?” tanya
Kyuhyun Oppa saat kita sudah duduk di antara akar pohon itu (tau kan
maksudnya?)
“Ne”
“Kau tunggu disini, aku
akan beli minumn dulu,” uajrnya seraya beranjak. Tapi, segera kutahan
lengannya.
“Aku saja” ucapku
beranjak dari dudukku.
Aku membeli dua kaleng
minuman dingin untuk kami. Setelah membayarnya aku bergegas kembali ke tempat
dimana Kyuhyun Oppa menunggu. Tapi, apa yang kudapat? Mataku melebar sempurna
melihat Kyuhyun Oppa berciuman dengan seorang yeoja yang tak kuketahui siapa.
Tanpa komando air mataku meluncur, membasahi kedua pipiku. Aku memegang kaleng
minuman itu sangat kencang untuk menyalurkan rasa sesak yang tiba-tiba
menyerangku.
Kurasa Kyuhyun Oppa
menyadari kehadiranku setelah ia melepaskan ciuman itu. Aku segera berlari
menjauh darinya, menyembunyikan wajahku yang mungkin terlihat sangat
menyedihkan saat ini. Tak ku pedulikan suara Kyuhyun Oppa yang memanggilku
terus. Aku tetap berlari sampai aku merasakan sesuatu yang besar menghantam
tubuhku dengan kencang.
“YONGRA!” semapat
kudengar suara Kyuhyun Oppa samar-samar.
Bau anyir menusuk indra
penciumanku. Ada banyak bayangan yang selama ini terlihat blur saat aku mencoba
mengingatnya tapi kini sangat jelas siapa saja tokoh dalam ingtanku. Semuanya
berputar dengan cepat dikepalaku sampai akhirnya semua menjadi gelap.
~o0o~
Aku berada ditaman
dimana dulu aku sering bermain ya, aku ingat tempat ini. Aku melihat dua anak
kecil bermain di bawah pohon maple. Yang satu yeoja dan satunya lagi namja.
“Oppa saranghae. Jika
sudah besar nanti aku ingin menikah denganmu.”
“Nado. Ra-ya”
Ra-ya? Mataku membulat
sempurna. Panggilan itu terasa sangat familiar bagiku. Tiba-tiba aku merasa
tertarik oleh sesuatu dan sekarang aku berada ditempat yang sama hanya berbeda
waktu mungkin?
“Uljima, aku tidak pergi untuk selamanya. Aku hanya
akan pergi sebentar ..” kata namja kecil itu pada seorang gadis kecil yang manis
di depannya. Terlihat mata gadis itu mulai mengeluarkan buliran kristal lagi
yang mengalir dengan lancar di kedua pipi chubinya. Perlahan gadis itu mendekat
memeluk sang namja.
“Aku akan sangat hiks..merindukanmu kyu..
hiks..jangan biarkan aku menunggu lama. Hiks..Tepati janjimu, arra?” kata gadis
terisak.
“Pasti Yong,” jawab kyuhyun mantap. “Nanti jika aku
kembali aku pasti akan membawamu kesini lagi, dan dibawah pohon maple ini aku
akan jujur padamu,”ujar Kyuhyun. Perlahan Kyuhyun melepaskan pelukannya dan
berjalan pergi meninggalkan Yongra yang menangis.
Bagai dihantam batu.
Kepalaku tiba-tiba terasa pusing. Semua begitu mngejutkanku.
~o0o~
Aku mengerjapkan mata
menyesuaikan cahaya yang baru saja masuk. Hal pertama yang kulihat adalah wajah
khawatir Kyuhyun. Ya, sekarang aku sudah ingat semuanya. Air mataku keluar
begitu saja. Aku teringat betapa bodohnya aku hingga tak mengenalinya dan
sekarang ia akan segera menikah dengan perempuan lain itu semua karna aku.
“Gwaenchana?” tanyanya
khawatir.
“Pergilah” jawabku
setenang mungkin
“Ne?”
“Pergi dan jangan temui
aku lagi,” dia masih terlihat bingung dan hanya memandangku tak percaya.
“Kubilang PERGI! Jangan
muncul lagi dikehidupanku Kyu!” bukannya pergi ia malah menampakan wajah
terkejut.
“Ra-ya, kau sudah
ingat?” tanya-nya hati-hati
“Ya, dan sekarang kau
boleh pergi”
“Wae? Kenapakau
menguusirku eoh” ia mendekat dan menatapku tajam. Aku memalingkan wajahku.
“Ini salah. Kau akan
segera menikah dan aku sudah dijodohkan” kataku bergetar.
“Lalu?”
“Tentu saja ini salah. Nanti aku akan semakin berat melepasmu”
“Tentu saja ini salah. Nanti aku akan semakin berat melepasmu”
“Kau belum membaca
undangan yang kuberikan?” tanya Kyuhyun yang membuatku bingung. Ia segera
menggeledah tasku dan mengambil amplop yang ia berikan padaku saat ia
mengatakan akan menikah.
“Lihat ini” ujarnya
menyodorkan kertas berwarna kuning itu. Tapi, kerut dikening betambah saat
mendapati nama Tercantum sebagai mempelai wanitanya.
Aku menatap Kyuhyun tak
percaya. Apa ini maksudnya..
“Ya, kaulah mempelai
wanitaku. Yeoja yang teramat kucintai. Appamu dan Appaku menjodohkan kita.
Tadinya aku menolak perjodohan ini. Tapi, saat tau kalu tang di jodohkan
denagnku itu kau, aku jadi setuju” terang Kyuhyun panjang lebar seolah mengerti
isi pikiranku.
“Lalu yeoja yang
berciuman denganmu waktu itu?”
“Ah itu..”
FLASBACK
ON
Kyuhyun’s POV
Huft.. lelah sekali
hari ini. Tapi. Tak apa, melihatnya tersenyum seperti tadi cukup membuat
kekuatanku kembali pulih.
Saat sedang menunggu
Yongra yang membeli minuman, aku mendengar seseorang memanggilku.
“Oppa”
Aku menoleh dan
mendapati Hyurin berdiri tak jauh dariku. Dia adalah teman sekelasku dan dari
yang pernah kudengar dia menyukaiku tapi, sampai saat ini dia belum pernah
mengatakannya.
“Kudengar kau akan
menikah. Chukkaeyeo” ia mengulurkan tangan padaku yang langsung kusambut.
Agak lama kami terdiam
hingga ia mulai bebicara.
“Emm.. Oppa kau pasti
tau bagaimana perasaanku padamu. Bolehkah aku meminta sesuatu?” tanyanya
hati-hati
“Apa?”
“Cium aku. Sebagai kado
perpisahan”
Mataku melebar saat
mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya dengan lancar. Apa telingaku tak
salah dengar?
“Tapi..”
Sebelum aku melanjutkan
perkataanku ia sudah lebih dulu menempelkan bibirnya di bibirku. Aku
membulatkan mata melihat matanya terpejam menikmati ciumannya berbeda denganku.
Tanpa sengaja mataku menangkap siluet yeoja yang ku cintai, Yongra.
Sontak aku melepaskan
ciuman kami dan berlari mengejar Yongra yang sudah berlalri terlebih dahulu.
Entah karna terlalu kesal atau apa ia sampai tak sadar telah berada di jalan
raya dan menyebrang tanpa memperhatikan jalan.
Mataku melotot melihat
sebuah bus dengan kencangnya menhantam tubuh mungil Yongra.
“YONGRA!”
Aku segera berlari ke
arahnya yang sudah bersimbah darah. Hatiku sakit saat melihatnya seperti ini.
“Yongra bertahanlah”
ucapku padanya yang entah bisa mendengarku atau tidak.
“Siapa saja tolog
telfon ambulance!” aku berteriak ke arah orang-orang yang mengerumuni kami.
Tak lama kemudian
Amualnce datang dan segera membawa tubuh tak berdaya milik Yongra.
FLASHBACK
END
“Jadi, begitu. Mianhae
telah beburuk sangka padamu Kyu”
“Ya, bisakan kau
memanggilku dengan sebutan Oppa seperti sebelumnya?”
“Tidak. Rasanya aneh
jika aku memanggilmu seperti itu”
“Tapi, beberapa bulan
lalu, kau tampak nyaman memanggilku begitu”
“Itu karna aku belum
ingat”
Aku hanya mendengus.
Tapi tak apa. Karna berarti yeoja kecilku telah kembali. Aku berlutut
dihadapannya yang mebuatnya salah tingkah.
“Lee Yongra, maukah kau
menerimaku, Cho Kyuhyun sebagai calon suamimu?” tanyaku to the point
“Aissh tak bisakah kau
bersikap lebih romantic?”
“Untuk apa menjadi
romantis, jika menjadi biasa saja kau jatuh cinta padaku” kulihat ia tersenyum
malu. Ckck sangat menggemaskan.
“Jadi?”
“Aku bersedia Oppa”
Langsung ku rengkuh
tubuhnya ke dalam pelukanku menyalurkan kebahagan yang aku rasakan. Aku
melepaskan pelukan kami memandang lekat setiap detail wajahnya. Perlahan
kudekatkan wajahku padanya. Ia terlihat sedikit terkejut tapi, segera mengerti
maksudku. Dia memejamkan matanya. Pelan tapi pasti bibirku kini menempel dengan
sempurna di bibir mungilnya. Hanya menempel untuk beberapa saat sampai aku
menggerakan bibirku dengan lembut dibibirnya. Ia membalas ciumanku. Cukup lama
kami berciuman sampai kami benar-benar kehabisan nafas kami pun melepaskan
tautan bbr kami.
Nafas kami memburu.
Kulihat wajahnya semerah tomat. Haha aku jadi ingin menciumnya lagi tapi..
“Ehem..” sontak aku dan
Yongra menoleh ke arah suara dan mendapati Donghae Hyung, Jieun, dan si monyet
yadong yang sekarang asyik dengan ponselanya. Kurasa aku tau apa yang
dilakukannya..
“Yak sejak kapan kalian
ada di situ?” tanya Yongra
“Em.. lama.. cukup lama
untuk melihat adegan kalian. Bahkan aku punya dokumentasinya. Kau mau lihat?”
tanya Hyukjae menyodorkan ponselnya.
“Mwo?” kata aku dan
Yongra bersamaan
“Aigo.. adikku sudah
dewasa sekarang. Ckckck sekarang dia akan bear-benar melangkahiku” ujar Donghae
Hyung melas
“Makanya Hyung cepetan
cari pacar”
“Atau jangan-jangan kau
tak laku?” tanyaku yang langsung di hadiahi jitakan di kepala
“Aissh Appo! Kau tak
tau kepalaku ini sangat berharga”
“Rasakan! Enaka saja
bilang aku tak laku. Jika kau tau banyak yeoja cantik yang mengantri untuk jadi
pacarku” ujar Donghae Hyung menyombongkan diri.
Kami terus bertengkar.
Ini memang kebiasaan kami beradu argument sejak kecil. Tak kusangka kebiasaan
ini akan terbawa sampai aku dewasa. Hhehehe
~THE END~
Mian kalau ending tak
sesuai keinginan dan alur membingungkan
Makasih yang udah mau baca
ato tak sengaja buka.
Mohon tinggalkan jejak
kalian
Kritik dan saran sangat
diperlukan
0 komentar:
Posting Komentar